lir-ilir lir-ilir
tandure wus sumilir
tak ijo royo-royo
tak sengguh temanten anyar
bocah angon, bocah angon
penekno blimbing kuwi
lunyu-lunyu penekno
kanggo mbasuh dodotiro
dodotiro dodotiro
kumitir bedah ing pinggir
dondomono, jlumatono
kanggo sebo mengko sore
mumpung padhang rembulane
mumpung jembar kalangane
yo surak’o surak iyo
tandure wus sumilir
tak ijo royo-royo
tak sengguh temanten anyar
bocah angon, bocah angon
penekno blimbing kuwi
lunyu-lunyu penekno
kanggo mbasuh dodotiro
dodotiro dodotiro
kumitir bedah ing pinggir
dondomono, jlumatono
kanggo sebo mengko sore
mumpung padhang rembulane
mumpung jembar kalangane
yo surak’o surak iyo
Bait di atas di atas secara harafiah menggambarkan hamparan tanaman padi di sawah yang menghijau, dihiasi oleh tiupan angin yang menggoyangkannya dengan lembut. Tingkat kemuda an itu dipersamakan pula dengan pengantin baru. Jadi ini adalah gambaran usia muda yang penuh harapan, penuh potensi, dan siap untuk berkarya.
Anak gembala, panjatlah [ambillah] buah belimbing itu [dari pohonnya]. Panjatlah meskipun licin, kerana buah itu berguna untuk membersihkan pakaianmu. Buah belimbing yang seringkali bergigir lima itu melambangkan lima Rukun Islam; dan sari-pati buah itu berguna untuk membersihkan perilaku dan sikap mental kita. Ini harus kita upayakan betapa pun licinnya pohon itu, betapa pun sulitnya hambatan yang kita hadapi.
Pakaianmu berkibar tertiup angin, robek-robek di pinggirnya. Jahitlah dan rapikan agar pantas dikenakan untuk "menghadap" nanti sore. Pakaian adalah perilaku atau sikap mental kita. Menghadap bermakna menghadap Allah. Nanti sore melambangkan waktu senja dalam kehidupan, menjelang kematian kita.
Manfaatkan terang cahaya yang ada, jangan tunggu sampai kegelapan tiba. Manfaatkan keluasan kesempatan yang ada, jangan menunggu sampai waktunya menjadi sempit bagi kita...
(source: tasawuf; r.sunarman 27 jan 1999)
petito bukanlah orang jawa, walaupun kampung petito kat philadelphia bersebelahan dengan kampung jawa... hihihi ;=)) tulisan asal lir-ilir ni oleh sunan kalijaga (Wali Songo?). age of this song is approximately 500 years okeyh!!! zaman our great-great-great-great grandparents agak eh! kekawan, cuba dengar lagu ni sesorang, pastu share experience dengan petito, bley??? petito pernah melalui sesuatu gak... jeng3 (tp, apsal eh tak bley upload music? ader sesaper bley tolong petito solve this matter...)
lagu ni ditulis bagi menyuntik semangat kebangkitan Islam pada ketika itu. tulisan ini diadaptasi ( mind my languange, please ;=)) ) daripada surah Al-Mudassir:
wahai orang yang berselimut! bangunlah, lalu beri peringatan! dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji, dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh balasan yang banyak, dan kerana Tuhanmu, bersabarlah, maka apabila sangkakala ditiup, maka itulah hari yang serba sulit, bagi orang-orang kafir tidak mudah...
menurut sejarah, zaman kegemilangan Islam especially di Eropah pada abad ke-7 hingga abad ke-14. selepas itu Islam di Eropah i.e: Spain lenyap!!! dan diperkirakan sekarang ini abad ke-21, maknanya dah 7 abad berlalu Islam sepi di bumi Eropah atau tempat lain "... dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan di antara manusia agar mereka mendapat pengajaran..." QS Ali Imran: 140. sekarang abad ke-21!!! dah giliran Islam bangkit semula kan3???
1 comment:
wahhh!! petito sudah buat kambekk!!! tadi tij tanya IHR. petito dah kuwuih lon? cer teka apo jawapan eh??? hehehe
Post a Comment